Kamis, 07 November 2013

Berlindung dari Sifat Kikir

Bukan maksud untuk menggurui, cuma sekedar berbagi,
Kemarin, tepatnya tanggal 07 November 2013. Saya mendapatkan e-mail masuk dari saudara yang berisikan renungan kalbu. Setelah dibaca dan dicermati, cerita ini sering dijumpai dalam keseharian kita. Dari pada saya lama berbicara, mending langsung saja dibaca kisahnya,
Rasulullah selalu memohon kepada Allah agar terlindung dari sifat pengecut dan kikir. “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari sifat pengecut dan kikir…!” Itulah kalimat yang terucap oleh Rasulullah Saw dalam doanya kepada Allah Ta’ala. (HR. Bukhari & Muslim)

Seseorang yang sadar dan membutuhkan rahmat Tuhannya, akan senantiasa berlindung dari sifat kikir. Sebab sifat tersebut amat merugikan bahkan membinasakan manusia.

Sedikitnya ada tiga kerugian yang akan dialami manusia saat dirinya dikuasai sifat kikir atau pelit, dan hal itu tidak memberikan keuntungan sedikitpun baginya.

Pertama, ia akan jauh dari Allah Swt, yang berarti tidak akan mendapatkan rahmat dan ampunan-Nya.
Kedua, ia akan jauh dari manusia, sebab tidak seorang pun yang suka bergaul dengan manusia kikir.
Ketiga, berpeluang masuk ke dalam neraka, sebab hidupnya tiada lagi berarti.

Di mata Allah Swt ia hina dan bagi manusia ia dianggap sebagai lawan. (Al hadits)

Inilah sebuah kisah dari negeri antah berantah, menggambarkan bagaimana seorang yang bersifat kikir akan dibenci manusia.

Pagi itu istana raja digemparkan oleh sebuah masalah. Masalah yang amat memalukan dan membuat muak banyak manusia.

Diawali dengan kedatangan seorang pria. Pria ini terkenal dengan sifatnya yang amat kikir lagi tamak. Ia datang pagi-pagi sekali untuk mengadukan sebuah masalah.

“Paduka raja…, aku datang hendak mengadukan sesuatu padamu. Sebagai pimpinan negeri, kiranya kau berhak memutuskan dengan adil!” Pria kikir itu memulai pembicaraan.

“Silahkan utarakan apa yang kau inginkan, wahai pria!” sambut raja dengan suara berwibawa.

“Saya adalah seorang yang hidup berkecukupan. Aku mulai hidup dari ketiadaan. Sebab aku berjuang keras, maka akhirnya aku pun banyak memiliki harta. Sebagaimana paduka tahu bahwa tidak mudah untuk hidup sebagai manusia. Segalanya harus dengan biaya dan ada harganya.” Pria kikir itu mengutarakan.

“Teruskan….!” Paduka mempersilakan.
Aku memiliki tetangga yang tinggal di sebelah rumah. Mereka adalah dua anak yatim yang telah lama ditinggal mati oleh kedua orang tuanya.

Sejak orang tua mereka meninggal, tiada seorang pun yang berkenan menjamin hidup mereka. Hingga badan mereka kurus kering bagai tulang berbalut kulit saja.” kata pria itu lagi

Dua bulan terakhir, aku dapati tubuh mereka bertambah gemuk. Aku coba menyelidiki. Tiada hal yang pasti mereka makan setiap hari. Aku pun berkesimpulan bahwa mereka menjadi gemuk sebab mencium aroma masakan dari rumahku.

Menurutku, ini adalah sebuah bentuk pencurian. Kalau saja, tidak ada aroma masakan dari rumahku, tentulah badan mereka tidak menjadi gemuk” imbuhnya.

Paduka raja mengernyitkan mata tanda mencibir. Beliau dan seluruh orang yang mendengarkan penuturan pria kikir ini menjadi muak. Namun paduka raja mencoba untuk menguasai diri.
Ia bertanya, “Lalu apa yang hendak engkau sampaikan…?!”
“Aku hendak meminta ganti rugi sebesar 1.000 dinar kepada dua anak yatim itu, wahai paduka raja! Atau jika mereka tak mampu, keduanya akan aku jadikan budak dan kemudian aku jual di pasar!” Pria kikir itu berkata lantang tanpa surut.

Paduka raja bingung menyikapi hal ini. Ia meminta pendapat seluruh menteri yang ada untuk memberikan masukan atas keputusan yang akan ia buat. Namun, semua menteri terdiam. Mereka juga bingung dan tak memiliki sikap atas kasus ini.

Sungguh, mereka semua merasa benci terhadap pria kikir ini. Namun, mereka sendiri tidak mengerti hendak berkata apa? Semua berdiam diri tak bergeming, hingga terdengarlah suara seorang pria yang tiada lain adalah seorang penjaga istana.

“Paduka…, izinkan saya untuk berbicara memberi pendapat!” kata penjaga istana. “Silahkan saja…!” raja menukas.

“Menurutku, pria yang mengadukan masalahnya ini adalah benar adanya. Ia berhak menuntut ganti rugi sebesar 1.000 dinar tersebut dari kedua anak yatim yang ia ceritakan.
Bila keduanya tidak mau dijadikan budak kemudian dijual oleh pria ini, maka kiranya paduka raja berkenan untuk meminjamkannya terlebih dahulu dan izinkan aku untuk melakukan pembayaran.” pria itu menjelaskan.
Paduka raja masih belum mengerti maksud penjaga istananya.

Semburat kebingungan terbias dari raut wajah beliau. Namun, beliau terpaksa mengiyakan pendapat penjaga istana saat beliau melihat kerlingan mata darinya tanda ada sebuah konspirasi yang hendak dibangun.

Paduka raja kemudian berkata, “Baiklah, aku akan pinjamkan uang sebanyak 1.000 dinar itu pada kedua anak yatim tersebut.” Alangkah gembiranya hati si pria kikir saat mendengar bahwa gugatannya dimenangkan. Terbayang dibenaknya bahwa sebentar lagi ia akan menerima uang sebanyak itu.

“Izinkan aku untuk menghadirkan kedua anak yatim itu, wahai paduka!” penjaga istana berkata sekali lagi.

Beberapa orang pengawal kemudian diperintah untuk menjemput kedua anak yatim yang dimaksud. Sesampainya di istana maka mereka pun didudukkan di kursi pesakitan. Warna wajah mereka memerah ketika semua orang di istana melemparkan pandangan penuh tuduhan kepada mereka.

Ruang di depan mahligai raja rupanya telah dibagi dua. Terpisah oleh sebuah tabir tipis transparan yang telah disiapkan. Pria kikir di tempatkan di sebelah kiri tabir, sementara kedua anak yatim di sebelah kanan.

Penjaga istana lalu berdiri menghampiri raja. Ia bermaksud mengambil uang pinjaman sejumlah 1.000 dinar yang raja janjikan. Paduka pun lalu memberikannya.
Penjaga istana kemudian berkata,
“Wahai anak-anakku…., dengan kemurahan hati Paduka Raja meminjamkan uang sebesar 1.000 dinar kepada kalian. Uang ini dipinjamkan, sebab bapak ini mengadukan bahwa kalian telah mencuri aroma makanan yang berasal dari rumahnya.

Karena aroma masakan itu, kalian menjadi gemuk. Ia menuntut ganti rugi sebesar 1.000 dinar atau kalau tidak kalian akan dijual sebagai budak!”

Kedua yatim itu terkejut mendengarnya, namun mereka tidak bisa berkata apapun. Penjaga istana menambahkan, “Nah… sebelum uang ini diberikan kepada bapak itu… kalian harus terlebih dahulu menghitung uang dinar ini. Bapak yang ada di sebelah tabir pun boleh melihat dari balik tabir dan menghitung kebenaran jumlahnya.
Sekarang…, mulailah melakukan penghitungan!” “Satu… dua… tiga… empat puluh lima…. seratus delapan puluh satu….tujuh ratus sembilan puluh dua…. sembilan ratus sembilan puluh sembilan…. dan seribu!” kedua anak yatim itu merampungkan hitungan dan diikuti pria kikir di balik tabir.

Pria kikir itu tersenyum bahagia. Ia senang dan membayangkan bahwa ia akan mendapatkan uang sebanyak itu sebentar lagi.

Kemudian penjaga istana yang bertindak sebagai hakim meminta kembali uang itu dari kedua yatim tadi. Namun setelah uang itu ia terima, ia tidak menyerahkannya kepada pria kikir yang berdiri penuh harap.

Uang itu malah dikembalikan kepada raja, dan penjaga istana itu berkata kepada raja, “Masalah telah selesai wahai paduka dan setiap pihak sudah mendapatkan haknya!”

Raja tersenyum. Ia tahu bahwa penjaga istana sedang membuat trik demi mengecoh emosi pria kikir tadi.
Benar saja…., demi melihat uang dikembalikan dan mendengar apa yang baru diucapkan oleh penjaga istana, si manusia kikir langsung berteriak, “Wahai paduka, mana uang itu… mengapa tidak diberikan langsung kepadaku?!”

Penjaga istana berkata dengan nada bijak, “Bukankah engkau telah turut menghitungnya sehingga engkau merasa senang bahkan tersenyum saat penghitungan dilakukan? Engkau telah mendapatkan hakmu karena engkau telah merasa senang. Itu sama halnya dengan apa yang diterima oleh kedua yatim tersebut.

Mereka menjadi gemuk sebab mereka senang karena telah mencium aroma masakan yang berasal dari rumahmu. Nah… sekarang pulanglah kalian semua. Masalah kalian telah kami selesaikan!”

Semua orang yang hadir di istana baru mengerti apa yang dimaksud penjaga istana selama ini. Sorak-sorai riuh rendah terdengar bergemuruh dalam istana raja siang itu. Semuanya senang sebab kekikiran telah dikalahkan.

Sementara pria kikir tadi berjalan pulang meninggalkan istana dengan penuh rasa malu dan penyesalan.

Demikianlah sekelumit hikmah yang menyatakan bahwa sifat kikir tiada memberi keuntungan apapun bagi pemiliknya.

Karenanya, mohonkanlah perlindungan kepada Allah Swt agar senantiasa diri kita dijaga dari sifat tercela ini.

Terakhir, Allah Swt berpesan untuk kita semua hamba-Nya: “Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At-Taghaabun, 64:16)
Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita, mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan dalam penulisan. Terima kasih banyak buat saudaraku atas kiriman ini semoga menjadi manfaat buat kita semua. Amin amin ya robbal alamin..
Hidup ini indah, jika kita bisa saling berbagi. Walaupun hanya sebuah tulisan.
Read More ->>

Jumat, 01 November 2013

Inilah Kelemahan Wanita Yang Sangat Fatal

Kaum 'feminis' bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
4. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.
5. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.
6. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.
7. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak Ada pada lelaki.

Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA".

Pernahkah Kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?

1. Benda yang Mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.

2.Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?

3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, Ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.

4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak,tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal dunia karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.

5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggung- jawabkan terhadap! 4 wanita, yaitu: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki,yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu: shalat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.

7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggung-jawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita!!

KELEMAHAN WANITA ITU ADALAH:
"Wanita selalu lupa betapa berharga dirinya"

Hidup ini indah, jika kita bisa saling berbagi. Walaupun hanya sebuah tulisan.
Read More ->>

Senin, 15 Juli 2013

Membeli Waktu Ayah

Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul  21.00 malam.
Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu  sangat melelahkan baginya.
Sesampainya di rumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. 
Sepertinya ia sudah menunggu lama.
“Kok belum tidur?” sapa sang Ayah pada anaknya.
 

Biasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat kekantor di pagi hari.
“Aku menunggu ayah pulang, karena aku mau tanya berapa sih gaji ayah?”, kata sang anak.
“Lho, tumben, kok nanya gaji ayah segala? Kamu mau minta  uang lagi ya?”, jawab sang ayah.
“Ah, nggak yah, aku sekedar..pengin tahu aja…” kata anaknya.
“Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000. Setiap bulan  rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji ayah satu bulan berapa, hayo?!”, tanya sang ayah.
 

Si anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman.
Ketika sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya.
“Jadi kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000 utuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000 dong!”
“Kamu pinter, sekarang tidur ya..sudah malam!”
Tapi sang anak tidak mau beranjak. “Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 10.000 nggak?”
“Sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur”
“Tapi yah..”
“Sudah, sekarang tidur” suara sang Ayah mulai meninggi.
 

Anak kecil itu berbalik menuju kamarnya.
Sang Ayah tampak menyesali ucapannya.

Tak lama kemudian ia menghampiri anaknya di kamar.
Anak itu sedang terisak-isak sambil memegang uang Rp 30.000.
Sambil mengelus kepala sang anak, Ayahnya berkata

“Maafin ayah ya! Kenapa kamu minta uang malam-malam begini.. Besok kan masih bisa. Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu  juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan kan?”
“Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam…nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku.”
“Iya..iya..tapi buat apa??” tanya sang ayah.
“Aku menunggu ayah pulang hari ini dari jam 8. Aku mau ajak ayah main ular tangga. Satu jam saja yah, aku mohon. Ibu sering bilang, kalau waktu ayah itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada uang Rp 30.000. Tadi ayah bilang, untuk satu jam ayah dibayar Rp 40.000.. Karena uang tabunganku hanya Rp.30.000,- dan itu tidak cukup, aku mau pinjam Rp 10.000 dari ayah” Sang ayah cuma terdiam.
Ia kehilangan kata-kata.

Ia pun memeluk erat anak kecil itu sambil menangis.
Mendengar perkataan anaknya, sang ayah langsung terdiam, ia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan menangis..
Ia lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada sang anak.


“Maafkan ayah sayang…” ujar sang ayah.
“ayah telah khilaf, selama ini ayah lupa untuk apa ayah bekerja keras. Maafkan ayah anakku” kata sang ayah ditengah suara tangisnya.
Si anak hanya diam membisu dalam dekapan sang ayahnya.

Hidup ini indah, jika kita bisa saling berbagi. Walaupun hanya sebuah tulisan.
Read More ->>

Minggu, 02 Juni 2013

Aplikasi SAKPA 2013


Berikut ini napak tilas aplikasi SAKPA 2013 sejak pertama kali diluncurkan hingga sekarang
Daftar Perkembangan Update Aplikasi Tahun 2013

Nama Aplikasi  :  SAKPA 2013



NO.VERSI UPDATEPERKEMBANGAN UPDATE APLIKASI / REFERENSI
1Ver.01.0001-Jan-13Aplikasi SAKPA 2013 resmi di louncing di www.perbendaharaan.go.id
2Ver.02.00126-Feb-13Daftar Perbaikan/Perubahan :
1. Pelebaran kolom nomor SPM dan nomor SP2D untuk menyesuaikan dengan nomor SPAN ( SPM 18 digit, SP2D 15 digit), untuk SPM/SP2D existing masih menggunakan digit yang sekarang
2. Perbaikan Monitoring Realisasi Anggaran per Kelompok Akun
3. Penambahan dan perubahan  referensi Akun.
3Ver.03.00216-Mar-13Penambahan Akun ( S-2137/PB-6/2013) :
524113  Belanja Perjalanan Transport Dalam Kota
524114  Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
4Ver.05.00315-May-13Penambahan Akun (ND-973/PB.6/2013) :
166311  Aset Lainnya Reklasifiasi dari Kas di Bendahara Pengeluaran – PFK Minus (Berubah Uraian)
166312  Aset Lainnya Reklasifiasi dari Kas di Bendahara Pengeluaran – BPPR Minus (Baru)
166313  Aset Lainnya Reklasifiasi dari Kas di Bendahara Pengeluaran – BPJ Minus (Baru)
Penambahan Akun (ND-1053/PB.6/2013) :
162311  Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan (Baru)
162411  Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan – BLU (Baru)
Perbaikan/Perubahan
1. Pelebaran kolom nomor dokumen revisi DIPA
(lakukan install updatenya kemudian ubah nomor dokumen revisi atau copy ulang dari aplikasi spm, revisi dipanya)

Hidup ini indah, jika kita bisa saling berbagi.Walaupun hanya sebuah tulisan
Read More ->>

Senin, 20 Mei 2013

Cinta Seorang Kakek Kepada Nenek


Seorang kakek menyuapi istrinya ( sang nenek ) yang sedang sakit.
Memang sangat Menyentuh daninilah saat paling Romantis dalam hidup sepasang manusia.

Apalah arti kata “ I Love U “ bila hanya sebatas di mulut tanpa tindakan nyata ??
Saling menjaga, mengasihi dan janji setia tuk seumur hidup hanya dengan seorang pria / wanita sebagai pasangan.
Si Kakek ini Seumur hidupnya Ia tak pernah mengucapkan I LOVE YOU dalam Bahasa verbal apapun.

Ketika Si Lelaki ( kakek itu ) itu melamar Si wanita ( si Nenek), hanya 3 kata yg diucapkan :
" Percayalah kepada Saya ",

Ketika si istri melahirkan anak Perempuan pertama, si Lelaki mengatakan :
"  Ma’af ya sudah menyusahkan Kamu ".

Ketika Anak Perempuannya Menikah, si Istri merasa kehilangan dan si Suami ini hanya merangkul Dia dengan mengatakan :
" Masih ada Saya ".

Ketika si Nenek itu sedang Sakit Parah, Ia mengatakan kepadanya :
" Saya akan selalu ada disampingmu ".

Ketika si Nenek sakit nya makin parah dan akan meninggal, si Kakek hanya mengatakan kepada istrinya :
" Kamu Tunggu Saya ya ".

Seumur hidup, Ia tidak pernah sekalipun mengucapkan
" Aku cinta padamu ",

Tetapi "CINTA" nya tidak pernah meninggalkan dia,
Cintanya diwujudkan dalam hidup keseharian mereka,
seumur hidup tindakan dan perbuatannya selalu penuh dengan CINTA.

Walaupun sulit menemukan pasangan seperti dongeng ini,
tapi percaya pasti ada pasangan-pasangan lain yang demikian kuat rasa Cintanya di dunia ini.
Semoga demikian pula untuk semua pasangan yang sudah memutuskan untuk hidup bersama.

Karena dengan kita telah memutuskan untuk menikahi pasangan kita,
maka itu berarti Kontrak seumur hidup sudah dimulai termasuk semua konsekwensinya.

Hidup ini indah, jika kita bisa saling berbagi. Walaupun hanya sebuah tulisan
Read More ->>

Sosok Seorang Ayah yang Terlupakan


Coba sejenak kau lihat raut kelentihan dari wajah ayahmu, helai rambut yang memutih di kepalanya dan kau akan melihat betapa ayah, bapak atau papamu selalu menyayangimu dan menjagamu. Dan dibalik ketidaknyamananmu ada sebuah cinta yang selalu menjadi pelindungmu.
Coba kau katakan sekali saja, " Aku sayang sama ayah, bapak, papa. " ,
kau akan melihat guratan senyum kebahagiaan dari raut bibirnya yang mungkin tidak pernah kau lihat sebelumnya. "
Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya….. 
Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa ?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu,
jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu ?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng,
tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah.
Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian ?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil. Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu.
Kemudian Mama bilang : " Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya " ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka. Tapi sadarkah kamu ?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : " Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang "
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi ?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : " Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja. Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan : " Tidak boleh !".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu ?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga.
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu.
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama.
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu ?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu,
Papa akan memasang wajah paling cool sedunia. Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu.
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu.
kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir.
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut. Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang ? " Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa."

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa. Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.
Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu ?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati.
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…. kuat untuk pergi dan menjadi dewasa…

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan.
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : " Tidak…. Tidak bisa ! "
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan " Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu ".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum ?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat " Putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang "

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin.
Karena Papa tahu, bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….
Saat Papa melihatmu duduk di panggung pelaminan bersama seseorang lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia.
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis ?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa.
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata : " Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik….
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…"

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk.
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.

Sumber : yafi20.blogspot

Hidup ini indah, jika kita bisa saling berbagi. Walaupun hanya sebuah tulisan
Read More ->>